Kamis, 28 Januari 2016

BERMAIN DI TLAGA JONGE SEMANU


Minggu kemarin aku dan teman-teman ku berencana untuk bermain di tlaga jonge . Waktu akan berangkat kesana aku menunggu teman di dekat SMP 3 semanu waktu ditunggu-tunggu teman ku sudah datang ,aku dan teman-teman ku langsung menuju kesana . disana tempatnya sejuk dan enak dipandang mata .waktu akan masuk ke lokasi tersebut banyak anak-anak dan ibu-ibu mandi dan menyuci baju. waktu menunjukan pukul 11.00 aku dan teman ku mencari makanan dan sehabis mencari makanan dan minuman aku dan teman ku kembali ke tempat tersebut dan sesampai ditempat tersebut aku dan teman -teman ku langsung memakan makanan yang aku beli tadi.





Selasa, 01 Desember 2015

A.SEJARAH GUA PARI DAN GUA BENING



Gua pari dan gua bening adalah sebuah gua alam yang terletak di Dusu Duwetrejo desa karangtengah Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Dari kota Wonosari berjarak kurang lebih 6km kearah jurusan Kecamatan Nlipar.Gua pari merupakan gua alam yang mempunyai panjang dari pintu masuk selatan menghubungkan ke pintu keluar kearah utara sepanjang kurang lebih 10meter ,ketinggian dari dasar goa kelangit-langit goa kurang lebih 15 meter .Di dalam goa pari terdapat banyak Ornament Staglamit dan juga tiang penyangga terbuat secara alami yang berproses ratusan tahun lamanya. Dulu sebenarnya goa pari dan goa bening sudah dikenal warga masyarakat sekitar,sudah lama sebagai tempat rekreasi dan di gua pari sebagai tempat untuk Pati Geni (Bertapa) bagi orang yang masih mempercayai hal- hal mistis. karena kurangnya perhatian dari Dinas terkait sehingga lama kelamaan goa tersebut dilupakan orang.Goa pari menurut cerita Rakyat ,dulu pada Tahun 1816 ada seorang Kyai yang bernama Eyang Kertisuto yang menemukan goa pari , goa tersebut berada di tengah Hutan Belantara dan merupakan daerah yang keramat atau angker . Eyang Kertisuto yang sakti bermaksud untuk menggunakan goa tersebut , maka terjadilah Negoisasi .Eyang Kertisuto dengan penunggu gua (Jin) , goa bening mempunyai air yang jernih dan tidak kotor . Air tersebut bisa buat cuci muka atau bisa untuk berwudu , jarak gua pari dan goa bening kurang lebih 115 meter dari goa pari .



TENTANG PENDUDUK 
Penduduk yang tinggal dipemukiman gua pari dan gua bening sangat senag karena didesanya terkenal dengan desa parwisata . Penduduk disana orangnya sangat baik dan tidak sombong . Dan oleh sebab itu maka pengunjung yang sudah mengunjungi gua tersebut akan tertarik dengan pemandangan disekelilingnya . Begitu juga dengan orang-orang yang berada di samping goa tersebut . 


TENTANG AGAMA 
Penduduk yang tinggal dipemukiman gua tersebut mempunyai agama yang sama , agamanya semua di pemukiman tersebut beragama islam.

Sekian proposal yang saya buat bila ada yang kurang berkenan saya minta maaf .

Kamis, 12 November 2015

cara membuat bihun kukus





Bahan:
- 125 gr bihun jagung kering
- 2 sdm tepung maezena
- 10 sdm gula pasir
- 150 ml santan kental
- 50 ml air daun suji/pewarna hijau
- 50 ml air bit/pewarna merah
- 100 gr kelapa parut
- Sedikit garam
- Minyak untuk olesan
Cara membuat:
1. Seduh bihun dengan air panas, tiriskan.
2. Campur jadi satu, tepung maezena, gula, garam, dan santan, aduk rata, masukkan bihun yang sudah diseduh.
3. Bagi dua adonan bihun, masing-masing diberi warna hijau dan merah.
4. Masukan adonan bihun ke dalam cetakan mangkok-mangkok kecil/loyang kue lumpur yang sudah diolesi minyak, kira-kira 10 buah, kukus hingga matang selama 20 menit, angkat, keluarkan dari cetakan.
5. Hidangkan selagi hangat dengan taburan kelapa parut

puisi ingat teman

Kita pernah berjuang teman..
Saat yang lain sedang terlelap..
Kita pernah berjuang teman..
Meski hanya dengan nasi sesuap..
Banyak yang mencaci..
Tentu banyak teman..
Kita anggap itu motivasi..
Demi masa depan
Ingat teman..
Kita anak rantau..
Yang tak ingin duduk diam di kampung halaman..
Demi kebahagian orang tua mu..
Ingat teman..
Cucuran keringat orang tua mu..
Hanya demi kita,teman..
Dan untuk masa depan mu…

puisi aku padanya

dipematang senja ada langkah yang kehilangan wajah
gerimis turut memungutinya dikisaran rumput yang entah mana
buli-bulir bening serupa cermin kehabisan cerita
dari seperca kenangan hangus terbakar detak-detik waktu
aku menunggu, bukan sekedar membahang pilu
tak lagi meronta nafsu
meski birahi membeludak diselimutku
ruam hangat beroleskan madu, aku menyebutnya
dan pelangi yang membentang dilangit malam
kulukis sepanjang urat jalan juga debaran kosong akan pesona
menghentak yang telah terbenam seperti tawa durjana
tetap aku tak bertemu sipemilik wajah
yang aku tau, hati ini merekah merah mendamba sentuh yang basah
sementara nasib mengencinginya, memang basah
tapi tanah memusnahkannya
mengubur rongga aku padanya, isak tangis mereka
didalamnya aku tawar menawar cinta
kutukar sebatang kaku yang menjerat diriku
dengan dahan-dahan rindu berdaun es membeku
duh, cairkan lagi sembilu …
Aku Padanya – oleh Nico Sandi Amor
Pekanbaru
Fb: Nico Sandi Amor
Aku masih disini,
Merasa kosong dalam sunyi ini,
Bisikan angin membawa rindu terdengar seperti teriakan pekik nan perih.
Malam larut semakin hanyut dalam kabut kerinduan.
Dinginnya musim ini menambah syahdu irama kerinduan.
Aku merindukanmu..
Aku merindukanmu..
Dalam malamku,
Dalam siangku,
Dalam mimpiku,
Dalam sadarku.
Hatiku beku karena kerinduanku padamu.
Rinduku pada wajah samarmu yang semakin hari semakin kabur dalam ingatan.
Rinduku pada suaramu yang perlahan suram.
Aku merindukanmu,
Aku merindukanmu.
Aku tak berani untuk melupaknmu,
Dalam setiap hembus nafasku,
Dalam setiap detak jatungku.
Aku merindukamnu,
Aku merindukanmu.
Aku takut terbiasa dengan rindu ini,
Merindukanmu dan melupakanmu,,,
Rapuh terasa dalam diri
karena aku hanya bisa membuatmu menangis
aku tak pernah bisa membuatmu bahagia
aku hanya bisa mengecewakan semua harapan-harapanmu
Kisah itu telah lama kututupi darimu
namun memang ada saatnya dimana kau akan tau semua
dan pada akhirnya, kecewa yang kau dapat dariku
masih pantaskah aku memanggilmu mama?
sedang aku tak pernah pantas untuk menjadi anakmu
pantaskah aku menjadi seorang anak dari ibu yang begitu sempurna sepertimu?
pantaskah aku menjadi buah hati kesayanganmu?
sedang yang kulakukan hanya selalu buatmu kecewa
Kesalahan ini begitu besar,
malu rasanya aku untuk pulang dan membayangkan aku akan menatap wajahmu yang penuh kekecewaan terhadapku
malu rasanya aku untuk berbicara denganmu membayangkan kau takkan ceria seperti biasanya mengingatku mengecewakanmu
mama,
kini aku merasa menjadi anak yang begitu tidak berguna,
mungkinkah ku akan pulang?
aku rasa tak sanggup untuk pulang
aku rasa aku tak pantas untuk datang lagi menginjak rumah indah yg penuh kehangatan keluarga
Mamaa…
Maaf,,, :'(
Maaf,,, :'(
Maaf,,, :'(
mungkin maafku tak berarti lagi,
tapi aku hanya bisa mengucapkan maaf,
entah harus bagaimana aku menebus kesalahankum
Tapi, Maafkan Aku…
Maafkan – oleh Alvia Destiara
Sukabumi